Sabtu, 29 Januari 2011

Islah PKNU Vs PKB Masih Sekadar Wacana

PAMEKASAN--MICOM: Islah antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) masih sebatas wacana dan belum ada langkah kongkret dari kedua belah pihak.

Ketua DPC PKNU Pamekasan Sohebuddin, Sabtu (29/1) menyatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima instruksi dari DPP PKNU untuk melakukan islah dengan partai pimpinan Muhaimin Iskandar tersebut. "Sampai saat ini kami belum ada instruksi dari pimpinan PKNU pusat terkait dengan wacana islah tersebut," kata Sohebuddin.

Ia mengakui, pihaknya memang mendengar adanya gagasan islah antara PKB dan PKNU melalui sejumlah tokoh dan fungsionaris kedua partai tersebut, yakni PKB dan PKNU. Hanya saja, wacana itu belum menjadi kenyatakan, sehingga sampai saat ini kedua partai ini masih sama-sama mempertahankan diri. "Kalau memang ada instruksi islah, maka kami di daerah jelas harus siap melaksanakannya," terang Sohebuddin.

Sebelumnya gagasan Islam antara PKB dan PKNU disampaikan sejumlah tokoh kedua partai politik. Bahkan pada pertengahan Mei 2010 sejumlah fungsionaris PKB, hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) di Ancol dan Parung, serta fungsionaris PKNU mendeklarasikan Komite Islah di Jakarta.

Tokoh partai yang hadir ketika itu, antara lain Lukman Edy, Eman Hermawan, dan Ahmad Niam Salim. Sementara dari PKB Parung hadir Lalu Misbach Hidayat, Hermawi F Taslim, Ikhsan Abdullah, dan Masduki Baidowi. Sedangkan dari PKNU hadir Idham Cholied dan Fathoni.

Komite islah ini bertugas menjalin komunikasi baik formal maupun informal dengan berbagai pihak terkait, termasuk merumuskan sejumlah opsi yang akan ditempuh untuk merealisasikan keinginan tersebut.

Tokoh yang dikenal getol memperjuangkan terjadinya islah antara PKB dan PKNU ini adalah KH Muchit Muzadi dan KH Mustofa Bisri dengan tujuan untuk menyelamatkan politik NU pasca munculnya wacana ketentuan batas ambang partai politik di parlemen (parliamentary treshold) lima persen.

Para sesepuh NU ini berpandangan, jika wadah politik warga NU pecah, maka nantinya wadah politik warga NU akan hilang dari kancah perpolitikan nasional. Sohebuddin menduga, keinginan islah PKB-PKNU itu baru sebatas gagasan personal fungsionaris partai, bukan menjadi keputusan partai. "Saat Muktamar PKNU saja tidak ada pembasaran di PKNU itu tentang rencana islah," katanya. (Ant/OL-04)

Tidak ada komentar: