Rabu, 06 Oktober 2010

Demokrat Segera Umumkan Cabup yang Diusung dalam Pemilukada Tuban 2011

kotatuban.com – Calon Bupati Tuban dari partai Demokrat saat ini sedang digodok ‘Tim Sembilan’ yang terdiri dari 2 pengurus DPC, 3 pengurus DPD Jatim dan 4 pengurus DPP. Medio Oktober ini calon pasti dan pasangannya sudah bisa diumumkan kepada masyarakat.
“Sabar dulu, baru digodok bersama DPC dan DPD nama-nama yang akan maju dalam Pemilukada,” kata Ketua DPD Partai Demokrat, Ibnu Hadjar yang dikonfirmasi tentang pencalonan bupati Tuban periode 2011 – 2016.
Pencalonan bupati kali ini memang terkesan lambat namun pihak Demokrat sendiri memilih hati-hati sambil menunggu incumbent yang akan mencalonkan lagi walau hanya sebagai wakil bupati.
Tim sembilan yang sedang menggodok nama-nama yang diusulkan Dewan Pimpinan Cabang Tuban ini memang harus memilih pasangan yang kuat. “Partai Demokrat tentu harus memenangkan colonnya kendati harus berkoalisi dengan partai lain,” kata Ibnu yang kemarin bersama-sama Ketua DPC Demokrat Tuban, Lilik Suhardjono yang kebetulan mengikuti ESQ di Surabaya.
Siapa nama-nama calon bupati memang masih dirahasiakan karena ini menyangkut strategi partai untuk memenangkan calonnya. Semua partai termasuk incumbent dari Golkar pun masih merahasiakan nama-nama, namun saat ini sudah ada nama-nama itu.
Dari bursa pencalonan nama-nama yang dibicarakan masyarakat adalah bakal calon Lilik Suhardjono dan Haeny Relawati, karena pasangan ini incumbent yang tukar kursi saja. Haeny adalah bupati Tuban dan Lilik adalah wakilnya.
Namun pasangan ini belum pasti karena Haeny sendiri kendati ketua Partai Golkar Tuban, belum mendapat rekomendasi dari DPD maupun DPP.
Demikian halnya Lilik juga belum mendapat restu dari pusat kendati di tingkat DPC maupun DPD sudah ada lampu hijau.
Jadi siapa pasangan yang diajukan Demokrat memang belum pasti karena harus menunggu putusan Tim Sembilan. Bagaimana bila ternyata Lilik tidak mendapat restu, maka Demokrat akan mengajukan nama lain di luar partai. Baik yang berasal dari koalisi maupun nama yang dijagokan sendiri dari calon lainnya.
Sementara itu Ibnu Hadjar yang dikonfirmasi tentang jumlah kursi di dewan yang sebenarnya lima buah namun faktanya cuma 4 kursi menyebut dalam waktu dekat ini akan diproses.
“Apapun kekuatan Demokrat riil harus lima, karena itu DPC sudah diperintahkan untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan pertimbangan hukum dan kepentingan konstituen yang sudah mencoblos caleg,” kata Ibnu.
Domein bolanya sebenarnya ada di DPC, namun DPD akan memberikan asistensi terutama dari segi hukum. Kalau misalnya ia digantikan dengan kader ‘urut kacang’ di bawahnya, dampak hukumnya bagaimana agar dipertimbangkan.
Seperti diketahui, anggota DPRD Tuban dari Demokrat saat ini adalah Elvy, Mar’atun Solichah, Aris Setyawan, Ali As’adi (sudah dilantik) dan Ariefudin ) belum dilantik karena terkena kasus pidana. Namun status hukumnya masih dalam tahapan kasasi ke MA.
Dari pendapat beberapa anggota dewan, sebenarnya bisa saja dilantik nomor urut di bawah Arif yaitu Sancoko untuk mengisi kekosongan kursi. Secara hukum misalnya Ariefudin dinyatakan menang dalam kasasi, maka Sancoko bisa mundur dan menyerahkan ke Arief lagi.
“Putusan MA bisa bertahun-tahun bahkan sampai habis masa jabatan dewan bisa saja terjadi. Karena itu daripada partai Demokrat menyiayiakan kursi, jalan ini bisa ditempuh,” katan anggota dewan ini bersolusi.(as)

Tidak ada komentar: