Kamis, 02 Desember 2010

PKNU Dukung Konfiderasi Parpol

DUTA MASYARAKAT, 03 Desember 2010
LAMONGAN � Parliementary treshold�(PT) mengancam sistem pemerintahan di Indonesia. Pasalnya, dengan diterapkannya PT banyak suara rakyat hangus.� Karena itu, Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) mendukung terbentuknya konfiderasi partai politik (parpol).

Penegasan ini disampaikan Ketua Umum DPP PKNU, Drs H Choirul Anam (Cak Anam), usai pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) I PKNU Jatim� yang digelar di Hotel Tanjung Kodok Beach Resort, Wisata Bahari Lamongan,� Kamis (2/11) kemarin.

Dikatakan Cak Anam, berlakunya PT membuat banyak suara rakyat hilang dalam Pemilu.�Bagaimana tidak, pada Pemilu,� seseorang harus memilih tapi tiba-tiba suaranya dihilangkan.� ‘’Ini kan bertentangan,” katanya kepada wartawan.

Kalau ini diteruskan, lanjut mantan ketua PW GP Ansor Jatim ini, pasti akan terjadi� sesuatu di kemudian hari.

Terlebih bila PT akan dinaikkan menjadi 5%.� Ketika Pemilu 2009 dengan parliementary treshold� sebesar 2,5 persen saja dari total jumlah suara dalam pemilu, terdapat sekitar 20 juta suara hangus. Kalau parliementary treshold�� mau dinaikkan lagi menjadi 5 persen pada Pemilu 2014, pasti akan terjadi malapetaka. ‘’Kalau mau dinaikkan lagi menjadi 5� persen,� 40 juta suara yang hangus. Dinaikkan lagi, kukut (buyar) Indonesia ini,‘’ katanya.

Guna antisipasi banyaknya suara yang hangus, PKNU mendukung terbentuknya konfiderasi partai politik.� Karena konfiderasi ini akan menjadi jalan tengah untuk memecahkan masalah hilangnya suara dari partai kecil pada Pemilu.� ‘’Kalau ada konfiderasi kan bagus, karena tidak ada suara hangus. Suara akan tatap. Jadi suara ini harus dihargai karena ini suara rakyat,” katanya.

Disinggung lebih lanjut soal konfiderasi yang dilakukan PKNU, Cak Anam mengaku sudah ada banyak parpol. Setidaknya sudah ada 9 parpol ingin bergabung. ‘’Konfiderasi itu bagus, silakan kalau mau, nanti kita bicarakan di sana. Kita kumpul dengan mereka,” katanya.

Cak�Anam juga optimis� PKNU bisa menjadi salah satu kontestan pada pesta demokrasi lima tahunan mendatang.�

‘’Jadi tidak ada yang perlu diragukan lagi,” tegasnya di hadapan para peserta dan undangan Muswil PKNU.

Tapi sebagai pimpinan partai, Cak Anam mempersilakan bagi yang masih ada keraguan untuk bergabung ke partai lain. Bagainya, itu lebih baik daripada bergabung ke PKNU tapi dalam keragu-raguan. ‘’Tapi dengan catatan, kalau sudah keluar jangan bergabung ke PKNU lagi,” katanya.

Pihaknya juga optimis� PKNU akan menjadi partai besar. Indikasinya� baru 9 bulan PKNU sudah ditantang dalam arena Pemilu 2009 yang hasilnya cukup signifikan, meski banyak suaranya yang hilang. Padahal, ketika itu PKNU ibaratnya masih bayi. Kini, pihaknya berharap PKNU bisa bertumbuh pesat layaknya� pertumbuhan bayi yang sehat jasmani rohani.� ‘’Kami berharap PKNU tidak kudisen, kesentet, karena banyaknya godaan ini,” katanya.

Karena itu, ia mengajak kepada semua kader untuk terus berjuang untuk membesarkan PKNU.� Guna perkembangan partai ini, dia minta manajemen PKNU transparan.� Lebih jauh juga diminta kepengurusan PKNU di segala tingkatan untuk proaktif. Laporan terkait parpol, harus sampai ke DPP, termasuk soal Pemilukada.� ‘’Kalau tidak transparan partai ini akan hancur,” katanya.

Pada kesempatan itu Cak Anam juga membeber rencana berlangsungnya Muktamar PKNU. Sesuai rencana Muktamar tersebut dibuka di Ponpes Syaicona Cholil, Bangkalan, Jatim. Hanya saja pelaksanaannya akan digelar di atas kapal pesiar. ‘Tepatnya di atas kapal, suatu acara yang belum pernah dilakukan oleh partai lain,” katanya.

Soal ini, menurutnya, tidak ada unsur pengkondisian terhadap jalannya gawe besar PKNU tersebut. Langkah ini ditempuh karena untuk promosi PKNU. ‘’Orang akan mengenang, bahwa yang menggelar Muktamar di tengah laut, ya PKNU. Kalau kita iklan di televisi maupun media cetak, kami tidak punya uang. Tapi dengan kenyelenehan ini, para wartawan tentu akan meliputnya,” kata tokoh yang juga mantan wartawan ini.

Disinggung soal islah PKNU - PKB, Cak Anam dengan tegas menyatakan tidak ada yang perlu diislahkan. Sebab menurutnya, islah itu dilakukan setelah ada konflik. Sementara PKNU tidak pernah terjadi konflik dengan partai lain.� ‘’Jadi apa yang perlu diislahkan,” katanya.

Acara pembukaan Muswil PKNU Jatim dihadiri para kiai sepuh, termasuk KH Abdullah Faqih, KH Cholil As’ad, KH Sufyan Miftah, KH Sholeh Qosim, KH Miftachul Akhyar, KH Ubaidillah Faqih, Ketua PCNU Lamongan KH Habib Husein Al Caddad, serta para kiai setempat antara lain KH Suudi Karim, KH Abdus Salam. Dari unsur pemerintah hadir Kabakesbangpol Jatim Zaenal Muhtadi, Wabup Lamongan Amar Saifudin serta dari unsur Polri dan TNI.

Tidak ada komentar: