Sabtu, 11 Desember 2010

Muktamar PKNU: Anam Masih Terkuat

SURABAYA-SURYA- Empat kandidat siap menggantikan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) dalam Muktamar I yang akan digelar pada Minggu-Selasa (12-14/12) besok.

Keempat figur itu adalah Idham Cholied yang kini menjabat Sekretaris Jenderal (Sekjen). Lalu Mukhtar Thahir, Heflin Princes, dan Chudri Sitompul, ketiganya merupakan Ketua DPP PKNU.

Mukhtar ketika ditanya, terkesan masih malu-malu. Menurut Mukhtar dia tidak pernah berkeinginan mencalonkan diri sebagai ketua umum DPP PKNU. “Saya justru inginnya, tetap Cak Anam (Choirul Anam, Red) yang dipilih kembali,” jelas Mukhtar.

Mukhtar disebut-sebut mendapat dukungan dari daerah asalnya, Sulsel dan kawasan Indonesia Timur. Mukhtar juga diuntungkan dengan posisinya sebagai ketua panitia pelaksana muktamar. Posisi ini memberinya kesempatan berkomunikasi intensif dengan DPW dan DPC peserta muktamar.

“Sekadar disebut-sebut, tidak apalah. Kalau faktanya, saya ini sampai sekarang tidak pernah cari dukungan. Memang ada beberapa yang bilang mau mencalonkan saya, tapi sifatnya masih tidak mengikat,” katanya.

Ditanya pesaing terkuatnya, Mukhtar merasa figur-figur lain juga biasa-biasa saja. “Beberapa waktu lalu, kami yang kebetulan sama-sama pengurus DPP, sowan ke Pondok Pesantren Langitan. Di situ, semuanya bilang tidak mau mencalonkan. Tidak tahu lagi, kalau di forum nanti, muktamirin rame-rame mencalonkan,” ungkapnya.

Anam Tetap Kuat

Dikatakannya pernyataan tidak mau mencalonkan itu bukan berarti tidak mau menerima tanggung jawab sebagai ketua umum. Menurut Mukhtar dalam tradisi santri yang diadopsi PKNU, tidak ada istilah mencalonkan.

“Santri itu tidak punya budaya meminta jabatan seperti mencalonkan. Tapi kalau diberi amanat, mereka tidak akan mengecewakan kiainya,” ungkapnya.

Itu sebabnya ujar Mukhtar, peluang Choirul Anam terpilih kembali masih kuat. “Saya, dan mungkin teman-teman lain tidak akan mau dicalonkan, sepanjang Choirul Anam masih bersedia meneruskan kepemimpinannya,” tegasnya.

Bagaimana dengan Choirul Anam? “Saya sudah sampaikan, tidak akan mencalonkan,” tutur Choirul Anam saat dihubungi melalui telepon.

Menurut lelaki yang biasa dipanggil Cak Anam tersebut, sudah saatnya ada regenerasi di PKNU. “Saya ini sudah tua, rambut putih semua, dan juga sudah capek. Makanya akan lebih baik kalau ada yang menggantikan,” ujarnya.

Artinya Cak Anam menolak jika dicalonkan? “Tidak usah diarti-artikan. Tidak mencalonkan itu artinya, ya tidak mencalonkan,” katanya sembari tertawa.

Muktamar kali ini, akan diikuti sekitar 200 peserta. Terdiri lima orang utusan dari masing-masing DPC kota/kabupaten dan DPW provinisi. Berdasarkan draf, tiap DPC dan DPW memiliki satu suara dalam pemilihan. Khusus untuk DPC dan DPW yang memiliki lima kursi di DPRD mendapat tambahan satu suara, dan berlaku kelipatannya.ian

Tidak ada komentar: