Jumat, 03 Desember 2010

Muswil I PKNU Jatim: KH Faqih Redam Tensi Persaingan

Sidang Muswil PKNU Jatim Minim Interupsi
LAMONGAN - SURYA- Tausiyah pengasuh Pondok Pesantren KH Abdullah Faqih di pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) I Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU) mengurangi tensi persaingan calon ketua PKNU Jatim.

Kiai kharismatik itu tidak berpanjang-panjang kata saat diberi waktu untuk menyampaikan tausiyah di hadapan 250 peserta Muswil I PKNU yang berasal dari 38 cabang di kota dan kabupaten se-Jatim.

Ia hanya mengingatkan peserta muswil dengan membaca nukilan ajaran Nabi Muhammad SAW yang dirawayatkan oleh Tirmidzi. Kiai khos itu sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Indonesia yang bertubi-tubi mengalami musibah.

“Ada 15 tanda-tanda yang mengawali datangnya hembusan angin merah, lumpur tanah ambles, gempa bumi dan gunung meletus dan tanah longsor,” ujar KH Faqih di Tanjung Kodok Beach Resort, Kamis siang (2/12).

Adapun 15 tanda-tanda yang diisyaratkan itu antara lain: uang negara hanya terpusat pada orang - orang kaya atau atasan, orang berbaik kepada kawan-kawannya tapi tidak dengan orang tuanya sendiri, bersuara keras membuat kegaduhan di dalam masjid, mengangkat pemimpin yang rendah tabiatnya dan seorang dihormati semata-mata karena takut akan kejahatannya.

“Lalu, maraknya minuman keras dan narkoba, orang laki-laki berpakaian serba sutra, maraknya biduan dan artis dan alat-alat musik dan orang suka menghujat generasi pendahulunya,” tutur salah seorang deklartaor PKNU itu.

Para peserta muswil manggut-manggut mendengar tausiyah itu. Suasana pembukaan muswil berjalan sejuk tanpa ada pengkondisian dan gerakan pemenangan calon ketua tanfidziyah DPW PKNU Jatim, antara kubu Arief Djunaedi maupun Anwar Sadad.

Bahkan saat sidang-sidang muswil dimulai juga berlangsung adem-ayem dan lancar. Tidak banyak interupsi yang diajukan dalam persidangan tata tertib muswil ataupun tata tertib pemilihan. Ketua sidang muswil I PKNU dipimpin Wakil Ketua Tanfidz MH Rofiq.

Disela-sela sidang muswil, salah seorang kandidat Arif Djunaidi, menyatakan dirinya siap menerima apapun keputusan muswil.

“Intinya saya siap saja jika diberi amanat oleh peserta muswil. Siapapun yang terpilih nantinya akan menghadapi tugas yang berat menghadapi situasi politik ke depan,” kata Arif kepada Surya .

Sementara itu Muswil I DPW PKNU Jatim itu dihadiri sejumlah kiai, di antaranya: Rois Syuriah PW Nahdlatul Ulama Jatim, KH Miftakhul Ahyar, KH Muhammad Subadar dan KH Sholeh Qosim. Selain itu Ketua Umum DPP PKNU, Choirul Anam juga hadir diiringi pengurus pusat lainnya.

Jutaan Hangus

Choirul Anam (Cak Anam) dalam orasi politiknya menolak rencana penerapan ambang batas perolehan suara atau parliamentary threshold (PT) sebesar lima persen. Karena rancangan itu bakal mengikis habis partai kecil, termasuk PKNU.

Ia mencontohkan Pemilu 2009 dengan PT hanya dua persen sebanyak 20 juta perolehan suara partai telah memilih suara dihanguskan begitu saja oleh KPU. “Itu saja bertentangan dengan undang-undang. Apalagi PT lima persen akan ada sekitar 40 juta sampai 50 juta suara hangus,” papar Cak Anam.

Untuk itu, ia menyambut baik ajakan untuk membentuk konfederasi partai politik seperti yang saat ini sedang berkembang. Jika konfederasi berjalan maka partai kecil berkumpul agar suara – suara itu tidak hangus percuma.

“Ide semacam konfederasi parpol itu juga dipakai di negara-negara lain seperti di Malaysia,” ” terangnya.st36

Tidak ada komentar: