Selasa, 28 September 2010

Galang Islah, PKB Malah Pecah

PARTAI Kebangkitan Bangsa (PKB) kembali dilanda kemelut internal. Di tengah upaya melakukan islah (rekonsiliasi) dengan sayap politik warga Nahdlatul Ulama (NU) lain, DPP PKB hasil Muktamar Luar Biasa (MLB) Ancol memberi surat peringatan (SP) kepada sejumlah pengurus DPP PKB yang dianggap sudah tidak sejalan dengan garis partai.
Sekjen Lukman Edy mendapat surat peringatan ketiga (SP3) karena dinilai mbalela terhadap disiplin partai. Konon, Effendi Chorie juga kebagian SP dari DPP PKB. Cuma, pria yang disapa Gus Choi ini baru dapat SP1. Termasuk adik Gus Dur, Lily Wahid juga mendapat SP.

Ketua DPP PKB Abdul Kadir Karding, membenarkan keluarnya surat peringatan terakhir bagi Lukman Edy. Namun secara persis ia mengaku masih akan melakukan pengecekan, karena surat dikeluarkan oleh Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar.

“Benar ada surat peringatan, tapi saya perlu mengecek dulu karena dikeluarkan oleh ketua umum,’’ ujar Abdul Kadir Karding kepada wartawan di Kantor PBNU Jl. Kramat Raya Jakarta Kamis (23/9).

Menurut Karding, surat peringatan itu secara organisatoris satu keharusan untuk menegakkan disiplin organisasi. Bagi kader yang berprestasi mendapat penghargaan, tapi yang tidak mengikuti garis partai harus mendapat sanksi.

“Saya kira ini dilakukan oleh partai mana pun. Bagi yang tidak mengikuti garis partai ya harus diberi sanksi,” ujar Karding.

Dia mengakui soal surat peringatan dikeluarkan untuk Lukman Edy belum dilansir secara resmi oleh DPP ke publik, dan terlebih dulu disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Syuro Lily Wahid. “Ya mungkin karena emosi atau bagaimana sehingga diekspose ke publik terlebih dulu oleh Ibu Lily,”ujarnya.

Namun Karding tidak merinci apa kesalahan atau pelanggaran organisasi yang dilakukan oleh Lukman Edy. Namun yang pasti Lukman Edy sudah lama tidak masuk kantor PKB.

Menurut catatan, keretakan hubungan antara Muhaimin dengan Lukman Edy ketika bergulirnya islah PKB menyusuil surat deklarator KH Muchith Muzadi dan KH Mustofa Bisri (Gus Mus), yang disampaikan oleh Ny Lily Wahid.

Atas dasar surat tersebut, Lukman Edy menggulirkan gagasan “Komite Islah” dengan merangkul kubu PKB Parung dan PKNU. Mantan Meneg Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) itu menggagas Muktamar Akbar yang bakal diikuti oleh dua kubu ditambah PKNU di semua tingkatan.

Namun gagasan Lukman tidak didukung oleh Muhaimin. Bahkan pihaknya menggagas Komite Rekonsiliasi yang dipimpin Wakil Sekjen Fahmi Faisal. Namun masing-masing justru berjalan sendiri-senidiri, dan pihak Muhaimin menuduh upaya rekonsiliasi yang digagas Lukman untuk menggusur dirinya dari ketua umum.

Sambangi PBNU

Sejumlah petinggi PKB menyambangi kantor PBNU, Kamis (23/9). Secara terang-terangan mereka menyatakan kedatangannya untuk meminta dukungan guna menjalin sinerjitas kerjasama PKB-NU.

Di antara petinggi PKB yang datang adalah Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Ketua DPP PKB Abdul Karding, Wakil Sekjen Helmi Faisal, wakil Sekjen Hanief Dhakiri dan lainnya. Sedang dari PBNU tampak Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirajd, Sekjen Iqbal Sulam dan beberapa petinggi PBNU lainnya. Pertemuan itu sendiri tertutup bagi pers.
Dikutip dari Duta Masyarakat

Tidak ada komentar: