Senin, 16 Agustus 2010

PKNU Persiapkan Muktamar I

Silatnas (Silaturrahim Nasional) II DPW PKNU (Dewan Pengurus Wilayah Partai Kebangkitan Nasional Ulama) se-Indonesia yang berlangsung 28-30 Juli di Hotel Pacifik Batam, Kepulauan Riau, kemarin ditutup dengan acara makan bersama masakan seafood di restoran Golden. “Alhamdulillah, Silatnas II berjalan lancar dan maksimal,” kata Khoirudin Nasution, sekretaris DPW PKNU Provinsi Kepri yang juga ketua panitia Silatnas.

Silatnas II memang berbeda dengan Silatnas I baik pelaksanaan maupun materi bahasannya. Silatnas I yang berlangsung di Bali (25-27 Juni 2010) lalu, terfokus pada persoalan isu islah dengan PKB yang sempat digulirkan oleh tokoh-tokoh PKNU sendiri.

“Tapi kami pimpinan DPW PKNU seluruh Indonesia dalam Silatnas I di Bali menolak gagasan islah tersebut dengan alasan tidak ada dasarnya. Dan PKNU sendiri tidak sedang terlibat konflik dengan siapa pun,” tambah Khoiruddin.

Karena itu, dalam Silatnas II, isu islah tidak dibicarakan lagi, karena dianggap sudah tidak ada. Fokus pembicaraan tertuju pada draft materi muktamar yang telah disiapkan oleh DPP PKNU baik mengenai perubahan pasal-pasal AD/ART maupun yang menyangkut program pengembangan PKNU lima tahun ke depan.

Pelaksanaan Silatnas II juga terlihat agak formal dan tertib. Dibuka secara resmi oleh Ketua Umum DPP PKNU Drs Choirul Anam, dan dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri. “Saya menghargai Silatnas ini sebagai kreasi positif kawan-kawan DPW sekalipun secara konstitusional tidak diatur dalam konstitusi partai,” kata Cak Anam—sapaan akrab ketua umum DPP PKNU—dalam kata sambutannya. “Saya katakan sebagai kreasi positif karena di saat DPP PKNU didera isu islah yang dipelopori oleh tokoh-tokoh PKNU sendiri, kawan-kawan DPW ini segera tampil mengingatkan untuk tidak latah,” puji Cak Anam kepada peserta Silatnas II. Dan yang penting lagi, Silatnas Batam ini dihadiri Gubernur dan Wakil Gubernur serta tokoh-tokoh politik dan pemuka-pemuka agama seluruh Batam. “Kalau Ketua Umumnya tidak datang, apa nanti kata Pak Gubernur,” tambah Cak Anam.

Gubernur Kepri, Muhammad Sani, dan Wakil Gubernur Muhammad Suryo bukan hanya memberikan kata sambutan dalam Silatnas, tetapi juga mempersembahkan tanda penerimaan tulus ihlas terhadap PKNU di bumi Kepri dengan memberikan sekotak daun sirih kepada Ketua Umum DPP PKNU untuk dicicipi bersama. “Tadi saya ditanya Pak Ketua (Ketua Umum DPP PKNU Choirul Anam) apa arti dari persembahan daun sirih ini? Artinya, kami pemerintah Provinsi Kepri dengan tulus ihlas menerima PKNU dan sebaliknya PKNU juga dengan tulus islah membantu kami membangun Kepri,” kata Gubernur Muhammad Sani yang baru saja terpilih dalam Pemilukada baru-baru ini atas dukungan PKNU, PDIP, PIB, dan Hanura.

Muhatar Thahir, Ketua DPW PKNU Sulawesi Selatan, juru bicara DPW PKNU seluruh Indonesia menegaskan, Silatnas Batam berhasil merumuskan beberapa rekomendasi mengenai perubahan AD/ART, program kerja, dan isu-isu politik nasional. “Rekomendasi ini akan segera disampaikan ke DPP sebagai bahan penyempurnaan draft materi muktamar yang akan datang. Sehingga, muktamar yang akan berlangsung 1 Muharram nanti, tidak perlu banyak perdebatan lagi,” tegas Muhtar yang juga dipercaya sebagai Ketua Pelaksana Muktamar I PKNU yang sudah dipastikan dilaksanakan di atas kapal pesiar.
(dikutip dari harian Duta).

Tidak ada komentar: